Senin, 21 Januari 2013

MEMBANGUN PERSATUHAN ISLAM


Ada sebuah lagu, syairnya sangat menarik dan patut untuk direnungi.
 Syairnya sebagai berikut:

Allahuakbar... Allahuakbar....Allah Allahuakbar. Kalam illahi menuntun persatuan maju serentak membela kebenaran, untuk negara, bangsa dan keadilan hukum  Allah tegakan.hukum Allah tegakan..
Allahuakbar....Allahuakbar...Allah..Allahuakbar, Putra putri Islam harapan agama,
majulah serentak gegamlah persatuan, kalam tuhan, mari kita memuji, mari kita memuja
peganglah persatuhan kalam tuhan. kalam suci menyentu qalbu berjuang maju serentak
menuju kemenangan untuk negara, bangsa dan kemakmuran panggilan jihad hidupkan.
Pemuda pemudi islam bangunlah panggilan jihad rampungkan wasiat Muhammad
peganglah harta dan jiwa serahkan, binalah persatuan sirnakan perpecahan, 
persatuan kalam tuhan. kalam illahi menuntun persatuan, perpecahan melumpuhkan kekuatan, pertikaian menguntungan musuh tuhan, panggilan jihathidupkan.... panggilan jihad hidupkan.
Allahuakbar...Allahuakbar Allah..Allahuakbar. Ulama pemimpin islam dengarlah demi agama sadarlah, hentikan pertikaian...ciptakan perdamaian.....99* menuju persatuan kalam Allah,  kalam illah menuntun persatuan perpecahan melumpuhkan kekuatan..pertikaian menguntungkan musuh tuhan, hanya iman tahuid dapat menyatukan tuntutan agama menjadi tujuan panggilan jihad hidupkan....panggilan jihad hidupkan.


jika ingin memiliki lagunya bisa donwload disini.



Nabi saw bersabda:

"Sesungguhnya bani Israil terpecah belah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah belah menjadi 72 golongan, semua keneraka kecuali satu ia adalah al jamaah."  (sunan Ibnu Majah).


Kami yakin bahwa banyak para ulama mengenal kedudukan hadits ini tentang kesahehannya dan bahkan mereka selalu berkata kepada para pengikutnya (murid) "kita lah salah satu golongan itu yang selamat".  Yang menjadi pertanyaan bagi kami (para pemuda dan pemudi islam yang awam) ini adalah, apakah hadist tersebut yang menubuahkan bahwa umat islam terpecah menjadi 72 golongan sudah terjadi apa blom, dan apakah kah saat ini kami telah mengalaminya ? Jika memang sudah lalu apa yang telah diperbuat oleh para ulama islam diseluru dunia ini, apakah seperti pernyataan diatas kepada murid-muridnya.  Jika kami memperhatikan dan merenungkan akan nasib umat islam didunia ini sungguh sangat memilukan dan periatinkan dan itu adalah sudah mnjadi bukti bahwa umat ini sudah dalam keadaan cerai berai, bagaikan anak - anak ayam yang kehilangan induknya. Bahkan yang menyebabkan kami sangat periatin keadaan umat islam dizaman sekarang ini karena ada banyaknya golongan, partai dan organisasi islam itu yang saling bermusuhan bahkan hingga peperangan terjadi. Kami para pemuda dan pemudi islam yang awam sangat menyayangkan tehadap tindakan para ulama dan cendikiawan muslim ini yang selalu saling bantah membantah, serang menyerang tentang ajaran - ajaran islam yang difahaminya.

Suatu saat jika keadaan umat islam masih terus saja begini keadaannya, bagi kami pemuda pemudi islam yang awam ini hampir-hampir merasa malu, tidak bangga menjadi orang yang menganut agama islam ini melihat masih banyaknya perpecahan dan perselisihan yang terjadi pada para penganut islam itu, lalu kami sadar bahwa kesalahan bukan pada ajaran islamnya, dan akhirnya kami mencari tau apa sebab musababnya islam tidak lagi berjaya. bahkan tidak lagi menjadi rahmatanlialamin. Lalu kami pemuda pemudi islam yang awam begitu giatnya mempelajari islam dan mengamalkan nya sesuai dengan tuntunan nabi Muhammad saw, disaat berjalan seperti ini maka penilaian -penilaian masyarakat disekeliling kami sungguh sangat beragam, lalu yang menjadi perenungan kami kembali adalah, apakah masyarakat- masyarakat awam yang ada disekitar kami ini mempelajari islam pula seperti kami ini ? jika ia, mengapa mereka menilai kami begitu sangat beragam ! Jika kami memelihara janggut dan pakean kami pangsi atau cengkring dan istri-istri kami mengenakan ijab yang hingga kedada dan terkadang mengenakan cadar, maka masyarakat menilai " dia itukan berfaham salafi atau wahabi"  dan jika kami berbicara tentang kekilafahan maka masyarakat akan menilai "dia itukan HTI", lalu jika kami melakukan shalat tarawih 11 rakaat, maka masyarakat berkata " dia itu kan Muhammadiah kita kan NU 23 rakaat'. lalu jika kami menginginkan syareat islam dilegalkan dinegri ini maka, masyarakat akan berkata "mereka itu adalah generasi-generasi DII/ islam jamaah yang mengadopsi ajaran Ikhwan Muslimin dan alqaidah", dll. Begitulah penilaian-penilaian masyarakat kepada pemuda pemudi islam yang penuh dengan keiklasan penjalani ajaran islam. Dan kami telah mengambil pembelajaran dari hasil penilaian atau tudingan masyarakat terhadap ajaran kami dan kami tidak menyalahkan masyarakat atas penilaiannya atau tudingan nya terhadap kami, yang menjadi pertanyaan kami adalah bagaimana masyarakat - masyarakat itu bisa menilai kepada suatu sunnah Rasulullah saw dan suatu ajaran islam yang kami peraktekan disebut suatu golongan atau faham aliran organisasi tertentu ? dalam arti lain mengapa masyarakat bisa menilai ajaran agama islam disebut sebagai suatu faham, organisasi, atau partai tertentu. ? Mungkin saja, kami tidak menuding atau menuduh, "hanya mungkin saja", bahwa organisasi, atau paham, mahzab atau partai tersebut diatas telah mengklem bahwa itulah ajaran,ajaran kami yang telah mengcopy paste dari ajaran -ajaran islam yang mulia ini lalu di atas namakan kepada golongannya. Jika memang benar mengapa tidak mengatakan itu adalah ajaran islam dan juga sunnah- sunnah nabi Muhammad saw dan tinggalkan nama- nama organisasi, mahzab, golongan atau partai yang selalu di bawa bawa, yang akan menimbulkan perbedaan yang akhirnya meruncing kepada pepecahan umat islam ini.  Sejak kami (pemuda -pemudi islam yg awam) mempelajari ajaran islam sempat bingung mesti kemana kami memilih suatu golongan atau mahzab di dalam islam ini yang kami ikuti. sebab satu dan yang lainnya saling mengatakan "jika mereka tidak sepaham dengan kami, mereka sesat".

Kami lalu berfikir apa mungkin islam bisa bangkit dan berjaya kembali dengan adanya organisasi, partai, mahzab bahkan golongan seperti itu yang jumblahnya melebihi 72 golongan. Yang kami ingin tau sebenarnya islam itu dibesarkan oleh organisasi, mahzab, partai,  golongan, atau sebaliknya bahwa semua isme-isme itu telah dibesarkan oleh islam yang mereka bawa. Sekali lagi kami ingin bertanya, apakah Wahabi/salafi, Sunni, Syiah, IM, NU, HTI, Muhammadiah, Ahmadiah, Persis, Al Qaidah, Al Jamaah/DII, Maturiji,  JIL, FPI, Jamaah Thablig, Dll. dapat memenangkan, menjayakan Islam dan sunnnah-sunnah nabi Muhammad saw dengan adanya isme-isme itu, atau mungkin di karenakan Islam lah yang menjadikan mereka-mereka itu membesar dan berjaya lalu islamnya yang menghilang.

Maka ini patut direnungkan !! Kalian itu hai para ulama dan cedikiawan yang mengatas namakan islam sebenarnya kalian itu berdiri diatas nama Islam atau suatu golongan, partai, mahzab, atau organisasi. Jika kalian mengatakan diatas islam mengapa masih saja membawa nama-nama suatu golongan. Jika kalian mengatakan berdiri diatas islam mengapa masih mendakwahkan nama organisasi yang kalian anut dan membenci suatu organisasi yang lainnya yang tak sejalan. Semestinya kalian hanya boleh marah, benci dan cinta karena Allah dan Islam bukan sebaliknya, kami para pemuda pemudi islam sangat bangga jika para ulama ini yang sebagai pemimpin dan suritauladan umat bila ia tidak menganut suatu golongan apa pun selain ISLAM, artinya ia tidak disebut-sebut sebagai penganut suatu organisasi yang lain selain islam.

Kami hanya mengenal nabi Muhammmad saw, adalah seorang pemimpin Islam dari awal seorang diri hingga mnjadi sebuah negara diMadinah yang tugasnya menjalankan al kitab suci alquran sebagai undang-undang kehidupan, nabi Muhammad saw dan para sahabatnya tidak pernah mengambil, mengadopsi apa lagi membuat suatu organisasi tertentu sebagai jalan hidupnya selain islam, sebah Allah sendirilah yang memberikan nama islam itu untuk selalu dijungjung tinggi, diadopsi dan diperjuangkannya hingga akhir zaman.

Ada suatu pernyataan dari orang-orang yang telah membuat suatu organisasi tertentu, apa sebabnya mereka membangun sebuah mahzab, partai, organisasi atau golongan, ia berkata "untuk membedakan islam yang haq dan yang batil, atau yang lebih umum lagi, untuk membedakan ahlul bid'ah dan juga untuk memudahkan para pengikutnya dalam berdakwah ," .
Lalu kami berfikir, apa kurang cukup nama ISLAM yang telah Allah berikan kepada umat ini, hingga mereka harus membuat nama yang lain, lalu apakah ada islam yang bathil ? kalau ada suatu yang bathil, katakan bahwa itu bukan islam meski pun para penganutnya menjalakan ajaran-ajaran islam yang mereka campur aduk, dan kita pun tak perlu membangun nama yang lain sebagai tandingan mereka. Jika kalian menyakini ada sesuatu kebathilan di dalam islam mengapa mesti keluar dan membangun organisasi yang baru yang tidak pernah dikenal dalam islam dizaman nabi mau pun para sahabat, mengapa tidak diperangi dengan kekuatan dan dakwah, seperti nabi saw, dahulu ,dan ketika islam dipimpin oleh Abu Bakar ra, ia tidak ragu-ragu memerangi manusia-manusi yang tak mau bayar zakat meski pun mereka masih menganut ajaran-ajaran islam, begitu pula ketika islam dipimpin oleh Ali bin Abi tholib ra, ia tida ragu-ragu memerangi ahlul bid'ah dan juga para pembangkang.

Jika para penganut Ashobyiah (panatik golongan selain islam) itu berkata "Abu Bakar dan Ali sudah mempunyai kekuatan dan mereka pun kholifah, ada pun kami tidak ada apa,apa",  jika benar demikian lalu cita-cita kalian membangun organisasi tersebut untuk apa ????. Jika kami perhatikan kalian itu yang bangga dengan masing-masing mahzab, partai, organisasi, golongannya (ashobyiah) selain Islam, lebih senang hidup dibawa naungan kekuasaan yang bersistemkan kufur yang menguasai kalian dan kalian merasa tidak risih dan tenang -tenang saja mengangap bahwa organisasi yang kalian bawa/anut dan pemerintahan tidak ada hubungannya atau kaitannya di dalam permasalahan Islam ini. Kalian yang hidup secara sekuler dan berorganisasi pula beranggapan bahwa Islam hanyalah ajaran sebuah agama saja tidak lebih, kalian mempersempit ajaran Islam yang begitu luasnya dalam mengatur semua aspek kehidupan di dunia ini, kami berkata seperti ini bukan berarti bahwa kami adalah penganut sesuatu paham, partai, mahzab, atau organisasi tertentu yang masing-masing memiliki sifat-sifatnya,  kami sebagai pemuda pemudi Islam hanya meminta hak kami agar ajaran-ajaran Islam bisa diamalkan secara bebas dilaksanakan dinegri ini tanpa ada paksaan atau intervensi dari luar atau dari dalam. Jika pun memang ada suatu organisasi, mahzab, partai, golongan  yang sepaham dengan kami, kami berlepas diri dari mereka sampai mereka meninggalkan nama - nama yang aneh-aneh itu kecuali Islam. Mengapa kami mesti mempunyai perinsip yang demikian sebab kami teringat akan firman Allah sebagai berikut:

 71:23
 "Dan mereka berkata ;"Jangan sekali-sekali kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-sekali meninggalkan Wadd, dan jangan pula Suwa, Yagus, ya'uq, dan Nasr.(qs:Nuh:23).  Menurut keterangan sebagian mufassir, yang dimaksud Wadd, Suwa, Yagus, Ya'uq dan Nasr adalah nama -nama orang-orang sholeh yang telah berjasa pada masyarakat pada zaman dimana nabi Nuh blom lahir, kemudian berlalulah masa yang panjang, kemudian diabadikan nama-nama mereka dalam sebuah ikatan kehidupan entah itu partai, mahzab, aliran, golonngan atau pun patung-patung untuk mengingat ajaran-ajaran mereka, lalu diutuslah nabi Nuh kepada mereka untuk mengembalikan ikatan kehidupan yang Islami. Maka  jika saja sekarang ada yang menggunakan nama - nama orang sholeh atau nama seorang nabi yang diabadikan sebagai ikatan pegangan hidup mereka, maka tidak menutup kemungkinan mereka tergolong dalam ayat tersebut. Bahkan lebih tegas lagi Allah berfirman:

12:40
" Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri mau pun oleh nenek moyangmu, Allah tidak menurunkan (memerintahkan) sesuatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. " (qs.Yusuf: 40).


Sejarah terjadinya nama agama Yahudi dan Nasrani ini awalnya adalah nama organisasi militan, radikal ya klo boleh itu dikatakan sebab memang kata-kata itu sekarang sudah populer, walau pun kami tidak setuju dengan kata-kata radikal, fundamental, atau militan, di masa sepeniunggalan nabi Musa kaum israel mulai dikuasai bangsa-bangsa semit yang mengatur rakyat dengan sistem sekuler membuang al kitab suci dari kehidupan bangsa dan negara, maka ada gerakan yang dipimpin nabi Danil as, untuk mengembalikan ajaran-ajaran Taurat yang mulai ditinggalkan dikarenakan lemahnya ruh jihad Bani Israel, maka terjadilah perang pertama antara Jhalut dan Thalut (Raja bani Israel) yang menjadi panglima perangnya ialah nabi Daud As.

2:246
"Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim." (Qs.Al Baqaarah:246)

Ayat ini adalah penggambaran generasi-generasi Bani Israel dimana saat- saat kehidupan mereka jauh dari ajaran agamanya hingga akhirnya menjadi militan, ia menuntut sebuah pemerintahan yang islami, waktu terus berlalu hingga akhirnya di utusnya nabi Isa as, untuk mengajak mereka kembali memerangi pemerintahan Zalim yang menguasai mereka, namun sebagian bani Israel ini ada yang menerima kerasulan Nabi Isa as dan ada yang menolak, hingga ahkirnya nabi Isa wafat maka hawariiyin ini (murid-muridnya) menjadi militan yang selalu berdoa kepada Allah agar diangkat pemimpin (nabi) yang baru, untuk memerangi penguasa zalim.

2:89

"Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu." (Qs.Al Baaqarah:89).

Tidak ada komentar: